Rabu, 07 Desember 2011

Kolokial Dalam Bahasa Arab

Variasi bahasa (ragam bahasa standard dan non-standar), di dalam setiap bahasa mempunyai nama yang berlainan. Di dalam bahasa arab kita mengenal dengan adanya al-fusha sebagai ragam standar, dan ad-darij sebagai ragam non-standar (Chaer A, (2007: 62).  
Bahasa dalam penggunaannya, tidak akan terlepas dari tindak sosial. Begitupun dengan bahasa arab, peranan serta penggunaan menjadikan bahasa arab cendrung untuk selalu berubah.
Petada M, (1987:15) berpendapat terdapat dua faktor yang mempengaruhi aktivitas berbicara yang menjadikan bahasa itu berubah, yaitu faktor social dan situasional, faktor situasi mempengaruhi pembicaraan terutama dalam pemilihan kata-kata dan bagaimana caranya mengkode apakah dalam keadaan formal, santai, serta situasi lainnya yang mempengaruhi tindak bebahasa. Sedangkan faktor social ialah seperti jenis kelamin, latar belakang social ekonomi, tempat tinggal, dan status lainnya.


A.     Pengertian dan Ciri

Berbicara tentang kolokial (colloquial / a’ammiyah), di dalam semua bahasa yang di gunakan terdapat fenomena yang disebut dengan kolokial.  Dari segi penggunaan, kolokial terjadi tataran ragam bahasa santai (casual language).
Kolokial (colloquial) adalah bahasa yang dipakai sehari-hari oleh masyarakat penutur bahasa di daerah tertentu, kolokial dikenal juga sebagai bahasa sehari-hari, bahasa percakapan atau vernakuler (Maryono D, 1995: 28). Yang terjadi pada ragam bahasa non-standar (ammiyah) (Petada M 1987: 55). Kolokial terjadi pada ragam bahasa lisan, karena ragam bahasa lisan cendrung bersifat praktis dan bersifat melanggar aturan kaidah tatabahasa. Bahasa kolokial khas bagi situasi bertutur tertentu, yakni situasi santai (Basuki Suhardi, 1995:163). Kosakatanya berupa kata-kata yang telah mengalami penurunan sesuai situasi.
Dan  prinsip efisiensitenaga (the law of least effort), yakni setiap penutur bahasa akan berusaha mengganti bunyi-bunyi yang dirasa berat diucapkan dengan bunyi yang lebihringan selama hal itu memungkinkan dan tidak menimbulkan kerancuan makna (Kholisin, 2005: 195).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa pengertian kolokial,

1.      Pengertian kolokial
a.      Kolokial dekenal dengan bahasa sehari-hari
b.      Kolokial, mengkesampingkan  kaidah tatabahasa yang dipentingkan adalah keterfaman antara kedua penutur
c.       Kolokial digunakan dalam dialek tertentu, pada ragam bahasa non-formal.

2.      Adapun ciri-ciri dari kolokial,
a.      Kolokial menggunakan ragam bahasa lisan bukan tulisan
b.      Ujaran dan isi pembicaraan yang ringkas
c.       Bobot pembicaraan ringan
d.      Adanya kedekatan antara kedua penutur.

B.      Contoh Penggunaan kolokial

Beberikut beberapa contoh kolokial, yang diambil dari McLoughlin, L. J  (2003: 14-15),
1.      Dalam tataran kata ganti sebagai subjek (Subjek Pronouns)
No.
Tunggal
Jamak
Standar
Non-Standar
Standar
Non-Standar
1
Ana
-
Nahnu
iHna
2
Anta
‘Inta
Antum
‘intoo
3
Anti
‘intee
Antunna
intoo
4
Huwa
-
Hum
-
5
Hiya
-
Hunna
Hum


2.      Pada tataran Idiomatik Dialek Arab
No
Standar
Non-Standar
Arti
1
Kayfa haaluka ?
Kayfak ?
Apa Kabar (L) ?
2
Kayfa haaluki ?
Kayfik ?
Apakabar (P) ?

3.      Tataran Idiomatik Dialek Syiria
No
Standar
Non-Standar
Arti
1
Kayfa haaluka ?
 Shlawnak ?
Apa Kabar (L) ?
2
Kayfa haaluki ?
 Shlawnik ?
Apakabar (P) ?


Jadi dapat disimpukan bahwa kolokial hanya terjadi pada bahasa lisan, dengan ragam non-standar.  Koloial dilakukan oleh penutur bahasa yang memiliki kesamaan dialek, geografis, sosial, serta bobot pembicaraan dalam kolokial bersifat ringan, dimana antra kedua penutur sudah terjalin kedekatan dan saling pengertian dalam memahami bahasa mereka, tanpa memperhatikan sistem kaidah kebahasaan.







C.      Daftar Pustaka
Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer A, dan Leonie Agustina. (1995). Sosiolinguistik, Perkenalan Awal. Jakarta:
                     Rineka Cipta.
      
      Kholisin. (2005). Pola Asimilasi Dalam Bahasa Arab: Kajian Morfofonemis Asimilasi
                        Dalam Al Quan. Jurnal Bahasa dan Seni, Tahun 33, Nomor 2, Agustus 2005.
    
      McLoughlin, L J. (2003). Colloquial Arabic (Levantine). London: Routledge.

      Pateda, M. (1987). Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.
 
 
sumber : http://pujanggatimurtengah.blogspot.com/2011/01/kolokial-dalam-bahasa-arab.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar